Tak Kunjung Diumumkan, Peserta CPNS Geruduk Rumah Gubernur.
Ratusan massa dari Forum Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Meranti dan Rokan Hilir, menggelar aksi demo di kantor Gubernur Riau. Tak puas karena tidak ada satupun perwakilan pemerintah yang menemui, mereka melanjutkan aksi ke kediaman Gubernur di Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Tuntutannya sederhana, pemerintah dapat mengumumkan hasil tes CPNS 2013 di dua Kabupaten, Meranti dan Rohil.
Karena dinilai pendemo yang hadir sekitar pukul 10:40 WIB kemarin di kantor Gubernur dengan membentangkan spanduk dan berorasi, pemerintah dinilai telah menzalimi masyarakatnya sendiri. Bahkan jika tetap tak ditanggapi dalam sepekan kedepan, mereka mengancam akan membawa masa yang lebih besar lagi.
“Sebagai warga Riau, kami semua merasa terzalimi oleh sikap Pemerintah Meranti dan Rokan Hilir. Kami sedang galau sekarang ini, jadi tolong ketegasan Gubri agar dapat menginstruksikan Pemkab supaya mengumumkan. Tak ada permintaan lain, kami hanya minta diumumkan,”kata Koordinator Lapangan, Benny.
Hampir setengah jam berorasi, tidak satupun pejabat Pemprov yang menemui pendemo. Mereka lalu merubah lokasi tuntutan ke kediaman Gubernur, Jalan Diponegoro Pekanbaru. Membacakan tuntutan serupa, massa juga tidak berhasil menemui Gubri yang sedang memimpin rapat tertutup di dalam kediaman.
“Kalau memang pelamar yang lulus di Rohil dari pulau Jawa, itu bohong. Karena syarat dalam pendaftaran itu harus KTP Riau. Kami yang lulus adalah putra daerah Riau. Jangan korbankan kami hanya untuk kepentingan pemimpin negeri ini,”tegasnya penuh emosi.
Melihat amarah massa, Gubri mengirimkan utusan untuk menemui pendemo yakni Kabid Operasional dan Pengendalian Satpol PP Provinsi Riau, Maradona, yang sedang berjaga di kediaman.
“Pak Gubernur sedang memimpin rapat tertutup. Beliau menginstruksikan saya untuk menerima aspirasi dan akan ditindaklanjuti nantinya,” tegas Maradona.
Usai membawa penyataan sikap para demonstran ke dalam kediaman, puluhan anggota Satpol PP yang berjaga secara serentak membubarkan diri diikuti dengan bubarnya barisan pendemo.
Gubri H Annas Maamun yang coba dimintai komentarnya kemarin, setelah menunggu empat jam rapat tertutup tersebut tampak masih belum mau memberikan komentar ke media. Demikian pula unsur pimpinan lainnya yang hadir dalam rapat, masih bungkam diwawancarai wartawan.
Bahkan, terkesan menghindar saat coba dikonfirmasi. Baik Gubri, Wagubri, Sekdaprov Riau hingga jajaran pejabat eselon II lainnya belum ada yang mau memberikan komentar lebih jauh tentang isu-isu strategis permasalahan di pemerintahan maupun di tengah masyarakat.